RSS

Kamis, 26 November 2009

SEJARAH PWK UNDIP





Terdapat suatu proses perubahan yang membedakan dua dekade terakhir ini dengan periode sebelumnya, baik dalam konteks global maupun nasional. Proses perubahan tersebut adalah berkembang pesatnya laju urbanisasi. Secara global sebagaimana diprediksi oleh PBB, jumlah penduduk perkotaan pada tahun 2025 akan mencakup kurang lebih 60% dari populasi dunia. Berbeda dengan kecenderungan yang terjadi sebelumnya, ketika ledakan pertumbuhan perkotaan terjadi di negara-negara maju, perkembangan perkotaan abad ke-21 ini akan lebih banyak terjadi di negara-negara sedang berkembang. Dalam dua dasawarsa ke depan, diperkirakan jumlah penduduk perkotaan di negara-negara sedang berkembang akan mencapai angka 50-60% dari total populasinya. Untuk Indonesia sendiri, diperkirakan oleh Bappenas, jumlah penduduk perkotaan akan meningkat dengan laju 4% per tahun, sehingga pada tahun 2020 jumlah populasi penduduk perkotaan akan mencapai 60% dari penduduk Indonesia.

Perkembangan penduduk perkotaan membawa implikasi meningkatnya kebutuhan perumahan, prasarana dan fasilitas perkotaan. Ini akan menjadi masalah karena pada kondisi sekarang saja, tingkat penyediaan prasarana dan fasilitas perkotaan tersebut masih tidak sebanding dengan permintaan yang ada. Sebagai akibatnya, adanya kelangkaan tersebut berakibat kepada munculnya permasalahan dalam aspek sosial dan ekonomi. Munculnya kawasan-kawasan kumuh dan meningkatnya jumlah penduduk miskin di kota (urban poverty) adalah salah satu konsekuensi dari ketidakseimbangan tersebut. Sementara permasalahan-permasalahan tersebut belum mendapatkan jawaban pemecahannya, terdapat kecederungan lain dari sisi pengelolaan pembangunan pada skala kota dan wilayah. Keterbatasan pemerintah dalam pembangunan perkotaan dan wilayah telah mendorong munculnya sebuah paradigma baru pentingnya pelibatan pihak lain (stakeholders) dalam proses pengambilan keputusan.

Perubahan permasalahan dan konstelasi dalam pembangunan perkotaan ini berdampak terhadap perencanaan yang lebih baik yang adaptif terhadap perubahan. Ini jelas membutuhkan keahlian dalam bidang perencanaan yang memadai. Di Indonesia keberadaan perencana ini masih menjadi kendala, karena secara kuantitas masih di bawah kebutuhan nyata.
Menyadari semakin meningkatnya kebutuhan terhadap tenaga perencana pembangunan wilayah dan kota akibat pertumbuhan ekonomi dan proses pembangunan nasional, mendorong staf pengajar di Program Studi (PS) Arsitektur, Fakultas Teknik-UNDIP yang sering terlibat dalam kegiatan perencanaan untuk membuka PS Perencanaan Wilayah dan Kota (Planologi). Melalui serangkaian proses yang panjang, akhirnya pada tanggal 18 Maret 1992 SK Dirjen Dikti Nomor 43/DIKTI/KEP/1992 turun sebagai landasan berdiri dan beroperasinya Program Studi (S1) Perencanaan Wilayah dan Kota (PS S1 PWK) di bawah Fakultas Teknik-UNDIP. Mahasiswa angkatan pertama diterima pada bulan September 1992 yaitu sebanyak 33 orang. Setelah menghasilkan lulusan angkatan pertama, Program Studi ini kemudian berkembang menjadi Jurusan Teknik Perencanaan Wilayah dan Kota pada tahun 1999, dengan SK Dirjen Dikti Nomor 79/DIKTI/KEP/1999.

Jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota UNDIP pada saat pendiriannya tahun 1992, merupakan Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota yang kedua setelah ITB di lingkungan Perguruan Tinggi Negeri Indonesia. Saat ini, Jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota UNDIP telah memperoleh Akreditasi A berdasarkan keputusan Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi No. 033/BAN-PT/Ak-X/S1/I/2008

nma ku meika. ak ank pRtma dr 3brsaudra..
aK di lhrkan di kota yg kcil yaitu Pemalang pd tgl 26 Mei 1991.
lhr di kLwrga sdrhna yg bwt ak bhgia..
Edi nma papaku, dia orgny dsplin, dia klhtnya glak tpi sbnrnya baik hti.
wtak kras dri papaku mnurun k aK. papa bKrja sbg plsi..
mamaku bRnama Nining. mamaku cntik sprti ak, baeg hti jga... mama sbg ibu rmh tangga..
dy yg mNgrusi smuanya..

dan aK pnya 2ade yg bRnma Dian dan Widya....
Dian sklh di SMP Negeri 2 Pemalang kls 2.
dan Widya bru kls 5 di SD Negeri Kebondalem 02 Pemalang..
aK sRing Brtgkar sma mrka tp sbnrny ak syg bgt ma mrka...
My Fmly my lovely....

Pemalang Ikhlas

Pemalang, kota tempat aku tinggal. Kota yang memiliki banyak kenangan di diriku. Tertawa, sedih, bahagia, marah bersama keluarga, dan teman-teman. Aku sekolah di Pemalang namun sekarang aku malanjutkan jenjang yang lebih tinggi di Universitas Diponegoro dengan mengambil jurusan Teknik Perencanaan Wilayah dan Kota yang biasa disebut Planologi.

Pemalang merupakan salah satu kota di Jawa Tengah tepatnya sebuah kota antara Kota Tegal dan Pekalongan. Pemalang masih merupakan kabupaten belum menjadi kotamadya. Di kepalai oleh seorang Bupati yang bernama Bapak Machroes dan Wakil Bupati yang bernama Bapak Junaedi.

Pemalang merupakan daerah Pantura. Biasanya para pemudik dari arah Jakarta menuju Semarang menggunakan jalur Utara yang melewati desa Pelutan sedangkan pemudik dari narah Semarang menuju Jakarta menggunakan jalur Selatan yaitu melewati kecamatan Taman tepatnya desa Beji. Sayangnya jalan di jalur Utara masih dalam masa pelebaran jalan sedangkan di jalur Selatan masih banyak yang berlubang.

Pemalang memiliki beberapa obyek wisata diantaranya Pantai Widuri, pemandian Moga, pemandian air panas Guci, Goa Lawa, Gunung Mendelem yang merupakan kaki dari Gunung Slamet (Gunung tertinggi di Jawa Tengah) dan masih banyak obyek wisata lainnya.

Pantai Widuri terletak di bagian utara kota Pemalang yaitu di desa Widuri sekitar 3km ke utara dari alun-alun kota Pemalang dan di Pantai Widuri terdapat wahana air berupa waterboom mini. Selain tu juga terdapat sirkuit balap motor, tempat pelelangan ikan (TPAI) Tanjung Sari. Namun sayang pasir di Pantai Widuri berupa pasir hitam dan masih banyak orang-orang tak bertanggung jawab yang sembarangan membuang sampah.

Pemandian Moga merupakan obyek wisata berupa kolam renang yang terletak di kecamatan Moga dan menempuh waktu kurang lebih 30menit dari jantung kota yaitu alun-alun kota Pemalang ke arah selatan. Moga sudah merupakan kawasan pegunungan sehingga daerahnya dingin. Sedangkan Pemandian air panas Guci terletak di daerah Bumijawa yang masih di daerah pegunungan namun air pemandian di Guci airnya tidak dingin seperti pemandian di Moga melainkan panas karena sumber mata air langsung dari dalam dalam gunung yang dekat dengan lahar panas. Kebanyakan wistawan lebih tertarik mengunjungi pemandian air panas Guci dibanding pemandian Moga padahal letaknya lebih jauh dari pusat kota dibanding Moga.

Goa Lawa merupakan suatu Gowa yang terdapat di kabupaten Pemalang. Lawa itu sendiri berasal dari bahasa jawa yang artinya kelelawar. Sehingga Goa Lawa berarti Goa Kelelawar karena di dalam goa banyak terdapat kelelawar.

Gedung-gedung di Pemalang belum setinggi gedung-gedung yang ada di kota-kota besar seperti Semarang, Jakarta dan lainnya. Gedung di Pemalang diantaranya Gedung Olahraga Kridanggo, Gedung Serba Guna dan masih banyak lainnya.